Tips Makanan

Faktor Penting pembuatan Donat Kentang Anti-gagal

Donat merupakan salah satu produk pangan yang menjadi kegemaran setiap orang, terutama yang jadi favorit biasanya donat kentang sebab teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih. Donat kentang sebenarnya merupakan salah satu produk pangan hasil fermentasi ragi terhadap substrat berupa campuran tepung dan kentang, selanjutnya mengalami proses penggorengan.

Persiapan Bahan

Bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat donat kentang yaitu:

250gram tepung terigu

2 buah kentang

3 sendok makan susu bubuk

4 sendok makan gula halus

2 sendok makan mentega

1 sendok teh ragi

1/2 sendok teh soda kue

2 butir kuning telur

3/4 gelas air hangat

Proses Pembuatan Donat Kentang

Berikut adalah tahapan-tahapan yang harus kita lakukan untuk membuat donat kentang:

  • Menuangkan ragi dan sejumput gula ke dalam air hangat

  • Tutup dan biarkan ragi terinkubasi
  • Jika ragi sudah siap digunakan akan nampak adanya gelembung seperti busa dibagian atasnya

  • Pada wadah lain masukkan tepung terigu ke dalam wadah tersebut sambil disaring

  • Tuangkan susu bubuk, soda, gula halus dan sejumput garam halus

  • Blender kentang hingga halus

  • Masukkan kentang halus ke dalam wadah

  • Aduk hingga merata

  • Tambahkan kuning telur

  • Tuangkan ragi

  • Aduk merata
  • Tambahkan mentega dan uleni hingga merata

  • Bentuk menyerupai bulatan besar

  • Tutup dan biarkan selama 45 menit

  • Setelah 45 menit adonan bulatkan menjadi kecil-kecil
  • Lubangi dan goreng

  • Setelah di goreng, donat siap untuk disajikan bersama topping

Hal Penting dalam Pembuatan Donat

Berikut adalah 4 faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan dalam proses pembuatan donat.

  1. Penggunaan ragi yang aktif

Penting dalam proses pembuatan donat itu menggunakan ragi yang masih aktif. Proses pembuatan donat menggunakan kultur starter berupa Fermipan yang mengandung Saccharomyces cerevisiae dan nutrisi tambahan yang bertujuan untuk menunjang viabilits khamir dan memiliki masa waktu keawetannya(Kustyawati 2013).

  1. Peran Saccharomyces cerevisiae

Pada pembuatan roti/donat, Saccharomyces cerevisiae memiliki peran penting yaitu sebagai penghasil gas yang akan mengembangkan adonan agar bentuk roti menjadi mengembang dan berpori-pori. Saccharomyces cerevisiae mengandung enzim maltase yang mengubah maltosa menjadi glukosa(Puspita et al. 2020). Selanjutnya berdasarkan Sembiring (2013), Saccharomyces cerevisiae mempunyai aktifitas optimum pada suhu 28-35°C dan pH 3,5-6,0. 

  1. Suhu air untuk menguji aktivitas ragi

Air yang ditambahkan saat pencampuran adonan penting untuk diperhatikan suhunya karena dapat berpengaruh terhadap pengembangan volume donat kentang sebab suhu air akan berdampak pada sifat fungsional gluten, aktivitas enzim, dan aktivitas yeast yang berhubungan dengan kualitas akhir produk donat mengandung kentang(Yunindia dan Murtini 2020). 

Selanjutnya, suhu air yang optimum juga akan membuat aktivitas yeast optimum saat memproduksi karbondioksida hasil aktivitas fermentasi, yang membuat jumlah pori meningkat serta meningkatkan volume. Berdasarkan The Artisan Baker (2016) dalam jurnal Yunindia dan Murtini (2020), dikatakan bahwa suhu ideal adonan dalam proses fermentasi adalah 20-25°C, suhu di bawah 20°C menyebabkan aktivitas yeast rendah sedangkan di atas suhu 30°C aktivitas yeast terlalu cepat. Bahkan jika suhunya terlalu tinggi, maka yeast dapat mengalami kematian sehingga proses fermentasi tidak dapat terjadi.

  1. Penutupan adonan setelah pemberian ragi

Penutupan adonan yang telah diberi starter perlu dalam membuat donat, karena berdasarkan Azizah et al. (2012), Saccharomyces cerevisiae dapat tumbuh dengan baik pada kondisi aerob, tetapi untuk melakukan proses fermentasi dalam kondisi anaerob.  

Demikianlah penjelasan terkait hal penting dalam membuat donat kentang, lebih dan kurang penulis mohon maaf. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Daftar Pustaka

Azizah N, Al-Baari AN, Mulyani S. 2012. Pengaruh lama fermentasi terhadap kadar alkohol, pH,   dan produksi gas pada proses fermentasi bioetanol dari whey dengan substitusi kulit nanas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 1(2):72-77. 

Kustyawati ME, Sari M, Haryati T. 2013. Efek fermentasi dengan Sacchaomyces cerevisiae terhadap karakteristik biokimia tapioka. Agritech. 33(3):281-287. 

Puspita D, Nadia E, Immanuela E, Titania MC. 2020. Isolasi, identifikasi dan uji produksi yeast yang diisolasi dari nira kelapa. Biosfer. 5(1):1-5.

Sembiring, Y. S. 2013. Potensi Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Bioetanol: Kajian Proses Likuifikasi Dan Sakarifikasi Fermentasi Simultan. [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Udayana. Bali. 

Yunindia RP, Murtini ES. 2020. Pengaruh suhu air yang ditambahkan terhadap kualitas donat kentang. Jurnal Teknologi Pertanian. 21(2):94-105. 

Related Articles