Tentang Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
Bunga telang atau dikenal juga sebagai kembang telang merupakan tanaman merambat yang populer karena memiliki bunga yang indah berwarna biru atau ungu. Bunga telang mempunyai banyak manfaat yang berbeda-beda, baik secara estetika maupun pengobatan tradisional. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang klasifikasi bunga telang, lokasi pertumbuhan bunga telang, kandungan fitokimia bunga telang, manfaat bunga telang, pigmen antosianin pada bunga telang, contoh pengaplikasian bunga telang, dan efek sampingnya bagi tubuh.
Klasifikasi Bunga Telang
Bunga telang atau biasa juga dikenal dengan kembang telang, memiliki klasifikasi sebagai berikut (Zahara et al. 2022):
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Infrodivisi : Angiospermae
Kelas : Mangnoliopsida
Ordo : Fabales
Familia : Fabacea
Genus : Clitoria
Spesies : Clitoria ternatea L.
Lokasi Pertumbuhan Bunga Telang
Berdasarkan Balai penelitian tanaman rempah dan obat (2020) dalam jurnal Zahara et al. 2022) disebutkan bahwa tanaman bunga telang dapat hidup pada ketinggian 1-1800 meter di atas permukaan laut, dengan berbagai jenis tanah baik yang berpasir maupun tanah merah. pH tanah berkisar 5,5-8,9. Suhu optimal pertumbuhannya yaitu 19°C-28°C dengan rata-rata curah hujan 2000mm/tahun.
Kandungan Fitokimia Bunga Telang
Pigmen antosianin yang terkandung di dalam bunga telang menjadi salah satu bahan penelitian yang menarik bagi peneliti. Hal ini dikarenakan pigmen antosianin tidak hanya dapat memberikan warna akan tetapi juga dapat berfungsi sebagai senyawa bioaktif karena memiliki sifat antioksidan.
Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang bekerja menghambat oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif yang membentuk radikal bebas tidak reaktif yang tidak stabil. Antioksidan merupakan semua bahan yang dapat menunda atau mencegah kerusakan akibat oksidasi pada molekul sasaran.
Dalam pengertian kimia, antioksidan adalah senyawa-senyawa pemberi elektron, tetapi dalam pengertian biologis lebih luas lagi, yaitu semua senyawa yang dapat meredam dampak negatif oksidan, termasuk enzim-enzim dan protein-protein pengikat logam.
Berikut senyawa aktif yang terkandung pada tanaman telang:
Manfaat Bunga Telang Berdasarkan Hasil Penelitian
a) Manfaat bunga telang pada bahan pangan
- Sebagai bahan pewarna alami, memberikan warna pada kue seperti kue pie susu berwarna ungu, kue dadar gulung, kue klepon, dan lainnya, bahkan di Negara Malaysia digunakan untuk mewarnai nasi ketan yang dikenal dengan nasi Kerabu. Di Negara Thailand bunga telang dimanfaatkan sebagai pewarna alami pada sirup (Wahyuni et al. 2019).
- Sebagai antibakteri pada produk pangan muffin dan yogurt (Nabila et al. 2022).
- Dapat digunakan sebagai pewarna untuk es lilin dan warna yang dihasilkan hampir sama dengan warna dari pewarna sintetis food grade biru berlian Cl 42090, pekat, dan tidak pudar setelah dibekukan dalam freezer (Hartono et al. 2012).
b) Bidang kesehatan
- Berdasarkan Al-Asmari et al. (2014) dalam jurnal review Zahara (2022), bunga telang bermanfaat untuk mengobati insomnia, disentri, rematik, bronchitis, asma, maag, demam, sakit telinga, penyakit kulit, obat cacing, pencahar, dan sebagai antiperiodik (mencegah kambuhnya penyakit)
- Meredakan rasa nyeri (Jain et al. 2003)
- Menyembuhkan sakit mata (Marpaung 2020; DeFilipps & Krupnick 2018)
- Menurunkan gula darah (Chusak et al, 2018; Rajamanickam et al 2015).
- Mengencerkan dahak pada penderita asma (Kusuma 2019)
- Sebagai antimikroba, antiparasit, anti inflamasi, antikanker, antioksidan, antidepresan, antidiabetes, antihistamin, antimikroorganisme, Antihiperlipidemik dan regulasi kolesterol, anti asma, dan lainnya (Marpaung 2020; Al-Snafi 2016).
Pigmen Antosianin pada Bunga Telang
Warna antosianin dapat dipengaruhi pH dan suhu. Antosianin lebih stabil pada larutan asam dibandingkan pada larutan basa. Berdasarkan Marpaung (2020), warna antosianin pada bunga telang seiring dengan bertambahnya asam maka akan semakin ungu, warnanya berubah dari biru ke ungu.
Hasil penelitian Angriani (2019), menunjukkan bahwa pada pH 4-5 antosianin ekstrak bunga telang memiliki warna biru-ungu pekat dan stabilitasnya yang sangat baik serta mampu bertahan selama 2 bulan tidak terlihat penurunan pada suhu ruang.
Ekstrak bunga telang pada pH 6-7 memiliki warna yang menjadi pudar setelah disimpan beberapa hari, namun mampu bertahan lama hingga 6 bulan pada penyimpanan suhu refrigerator. Adapun pengaruh suhu terhadap warna antosianin yaitu semakin meningkatnya suhu maka warna pada antosianin akan hilang dan akhirnya terjadi pencoklatan.
Contoh Aplikasi Bunga Telang pada Produk Pangan
Terdapat beberapa contoh pengaplikasian bunga telang pada produk pangan yaitu sebagai berikut:
- Nasi telang. Ketika penulis bepergian untuk melaksanakan KKN yaitu di Pekalongan, penulis menemukan nasi yang diolah menggunakan bunga telang sehingga memberikan warna ungu kebiruan yang cantik pada nasi.
- Es lilin atau manisan. Bunga telang juga digunakan untuk memberikan warna yang cantik pada makanan yaitu es lilin. Sehingga lebih menarik minat konsumen.
- Pada produk teh. Bunga telang memberikan warna dan juga aroma yang menyegarkan pada teh.
- Kue tradisional. Pada kue tradisional seperti halnya dadar gulung yang biasanya diberi pewarna hijau muda diganti dengan diberi penambahan bunga telang membuat warnanya semakin menarik ungu kebiruan.
Potensial Risiko dan Efek Samping Penggunaan Bunga Telang
Konsumsi bunga telang yang diaplikasikan pada produk pangan terkadang dapat memberikan efek samping pada orang tertentu seperti dikutip pada laman website Goriau.com, dikatakan bahwa pada penderita gangguan pencernaan, konsumsi bunga telang dapat mengakibatkan terjadinya mual, sakit perut, hingga diare.
Namun hingga kini penulis belum menemukan sumber literatur yang menyatakan terkait seberapa batas maksimum konsumsi bunga telang supaya tidak memberikan efek samping. Karena seperti kita ketahui mengkonsumsi sesuatu tidak boleh berlebihan, tentu akan ada efek samping pada tubuh. Hal ini membuat kita masih perlu berhati-hati dan pelajari bersama-sama.
Simpulan
Bunga telang mempunyai potensi yang besar sebagai tanaman yang mempunyai manfaat bagi kesehatan dan kegunaan lainnya, terutama melalui pemanfaatannya pada produk pangan dan penelitian lebih lanjut terhadap kandungan fitokimianya, khususnya pigmen antosianin. Konsumsi bunga telang memang dapat memberikan manfaat namun juga dapat memberikan efek samping, sehingga kita masih perlu berhati-hati dalam mengkonsumsinya.
Demikianlah penjelasan penulis terkait bunga telang. Lebih dan kurangnya penulis mohon maaf. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
Daftar Pustaka
Abriyani E, Yuniarsih N, Fikayuniar, Sulastri D. 2022. Skrining fitokimia ekstrak daun Clitoria ternatea L. dan uji toksisitas terhadap larva udang Artemia salina. Journal of Pharmacopolium. 5(2): 202-222.
Al-Snafi AE. 016). Medicinal plants with antimicrobial activities (part 2): Plant based review. Scholars Academic Journal of Pharmacy. 5(6):208-239. https://doi.org/10.21276/sajp.2016.5.6.2.
Al-Asmari AK. 2014. A Review of Hepatoprotective Plants Used in Saudi Traditional Medicine. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, pp. 22.
Angriani L. 2019. Potensi ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea) sebagai pewarna alami local pada berbagai industry pangan. Canrea Journal. 2(1): 32-37.
Antihika BPS, Kusumocahyo, Sutatanto H. 2015. Ultrasonic approach in Clitoria ternate (butterfly pea) extraction in water and extract sterilization by ultrafiltration for eye drop active ingredient. Procedia Chemistry. 16(6):237–244. https://doi.org/10.1016/j.proche.2015.1 2.046.
Budiasih KS. 2017. Kajian potensi farmakologis bunga telang (Clitoria ternatea L.). Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY “Sinergi Penelitian dan Pembelajaran untuk Mendukung Pengembangan Literasi Kimia pada Era Global”. Ruang Seminar FMIPA UNY, 14 Oktober 2017.
Cahyaningsih E, Sandhi KPE, Santoso P. 2019. Skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol bunga telang (Clitoria ternatea L.) dengan metode spektrofotometri UV-VIS. Jurnal Ilmiah Medicamento. 5(1): 51-57.
Chusak C, Thilavech T, Henry CJ. Adisakwattana S. 2018. Acute effect of Clitoria ternatea flower beverage on glycemic response and antioxidant capacity in healthy subjects: a randomized crossover trial. BMC Complementary and Alternative Medicine. 18(6). 1-18.
Cook B, Pengelly B, Brown S, Donnelly J, Eagles D, Franco M, Hanson B, Mullen I, Partridge M, Peters, Schultze-Kraft. 2005. Tropical forages. CSIRO, DPI&F (QId), CIAT and ILRI, Brisbane, Australia.
DeFilipps RA, Krupnick GA. 2018. The medicinal plants of Myanmar. PhytoKeys. 102:1-341.
Handito D, Basuki E, Saloko S, Dwikasari LG, Triani E. 2022. Analisis komposisi bunga telang (Clitoria ternate) sebagai antioksidan alami pada produk pangan. Prosiding Saintek LPPM Universitas Mataram. 23-24 November 2021. 4: 64-70.
Jain NN. 2003. Clitoria ternatea and the CNS. Pharmacology. Biochemistry and Behavior. 75: 529-536.
Kazuma K, Noda N, Suzuki M. 2003. Flavonoid composition related to petal color in different lines of Clitoria ternatea. Phytochemistry. 64(6): 1133-1139.
Kusuma AD. 2019. Potensi teh bunga telang (Clitoria ternatea L.) sebagai obat pengencer dahak herbal melalui mukosistas. Risenologi (Jurnal Sains, Teknologi, Sosial, Pendidikan, dan Bahasa). 4(2):65-73. DOI: https://doi.org/10.47028/j.risenologi.2019.42.53.
Marpaung AM. 2020. Tinjauan manfaat bunga telang (Clitoria ternatea L.) bagi Kesehatan manusia. Journal of functional food and nutrition. 1(2): 1-23. https://doi.org/10.33555/jffn.v1i2.30.
Nabila FS, Radhityaningtyas D, Yurisna VC, Listyaningrum F, Aini N. .2022. Potensi bunga telang (Clitoria ternatea L.) sebagai antibakteri pada produk pangan. JITIPARI. 7(1): 68-77. https://doi.org/10.33061/jitipari.v7i1.5738.
Priska M, Peni N, Carvallo L, Ngapa YD. 2018. Review: Antosianin dan pemanfaatannya. Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry). 6(2): 79-97.
Rajamanickam, M., Kalaivanan, P. & Sivagnanam, I. 2015. Evaluation of Anti-oxidant and Antidiabetic Activity of Flower Extract of Clitoria ternatea L. Journal of Applied Pharmaceutical Science. 08: 131-138.
Rifqi M. 2021. Ekstraksi antosianin pada bunga telang (Clitoria ternatea L.): Sebuah ulasan. Pasundan Food Technology Journal (PFTJ). 8 (2), 45-50. DOI: https://doi.org/10.23969/pftj.v8i2.
Shen Y. 2016. Butterfly pea (Clitoria ternatea) seed and petal extracts decreased HEp2 carcinoma cell viability. International Journal of Food Science and Technology. 51: 1860– 1868.
Wahyuni NLDA, Cora TIR, Sukarya WI. 2019. The Unity Color Of Kembang Telang. Karya Ilmiah ISI Denpasar.
Hello there, just became alert to your blog through Google, and found that it’s truly informative.
I am going to watch out for brussels. I will be grateful if you continue this in future.
Lots of people will be benefited from your writing.
Cheers!