Cara Kerja Gula Mempengaruhi Kesehatan
Gula adalah salah satu bahan pangan yang kita harus hindari kalau ingin menurunkan berat badan. Gula sebenarnya tidak hanya berpengaruh pada berat-badan tetapi juga ke kesehatan, yaitu Diabetes. Namun, penggunaan gula sangat erat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Saat ini berdasarkan portal website kemenkes.go.id dikatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak dan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dengan seringnya kita mengonsumsi gula, hal ini akan sangat berbahaya bagi kesehatan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami tentang bagaimana cara kerja gula pada tubuh sehingga akan berdampak buruk bagi kesehatan. Pada artikel kali ini, saya akan membahas terkait cara kerja gula dan bagaimana pengaruhnya pada tubuh, serta jenis pangan apa saja yang tinggi akan gula, hingga regulasi terbaru pada produk pangan yang mengandung gula.
Apa Itu Gula?
Gula adalah karbohidrat sederhana yang dapat larut di dalam air dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjdi energi(Darwin 2013; Soleha dan Suryana 2023).
Gula juga dapat memberikan rasa manis. Gula banyak ditemukan dalam makanan dan minuman, baik yang alami(seperti buah-buahan) maupun yang ditambahkan dalam makanan.
Jenis-Jenis Gula
Gula yang biasanya kita konsumsi berperan sebagai pemanis dan sumber energi berasal dari kelompok monosakarida seperti glukosa, sukrosa, dan fruktosa.
Contoh kandungan gula pada bahan pangan yaitu (Kusnandar 2020):
- Apel: Glukosa (1,17%), sukrosa (3,78%), dan fruktosa (6,04%).
- Wortel: Glukosa (0,85%), fruktosa(0,85%), dan sukrosa(4,25%).
- Ubi jalar: Glukosa (0,87%), sukrosa (23%)
Cara Kerja Gula dalam Tubuh
Adapun tahapan mekanisme gula di dalam tubuh manusia yaitu sebagai berikut:
- Pencernaan: Sistem pencernaan kita akan memecah karbohidrat menjadi glukosa dan fruktosa, setelah kita mengonsumsi gula.
- Penyerapan: gula glukosa dan fruktosa ini kemudian akan diserap ke dalam aliran darah melalui dinding usus.
- Peningkatan gula darah: ketika kadar glukosa dalam darah meningkat, hal ini memberikan sinyal kepada pankreas untuk mengeluarkan insulin, yaitu hormon yang membantu sel-sel tubuh untuk dapat mengambil glukosa dari darah.
- Penggunaan energi: sel-sel tubuh akan menggunakan glukosa sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi. Glukosa juga dapat disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan otot untuk digunakan nanti.
- Regulasi: kemudian setelah darah kembali turun, produksi insulin akan berkurang dan tubuh tetap menjaga keseimbangan kadar gula dalam darah.
Manfaat Gula dalam Jumlah yang Tepat
Apabila gula dikonsumsi dengan jumlah yang tepat maka akan berdampak baik sebagai berikut:
- Sumber energi
- Mendukung fungsi otak
- Peningkatan mood
- Pemulihan otot
- Rasa dan kenikmatan
Dampak Negatif Konsumsi Gula Secara Berlebihan
Dampak buruk konsumsi gula secara berlebihan berdasarkan website kemkes.go.id yaitu sebagai berikut:
- Meningkatkan berat badan
- Meningkatkan risiko mengalami diabetes dan tekanan darah tinggi
- Mempercepat pikun dan penuaan dini.
Gula dan Kesehatan Mental
Ada satu penelitian yang menarik perhatian penulis terkait dampak konsumsi tinggi gula bagi kesehatan mental yaitu di jurnal Jacques et al. (2019). Dalam jurnal ini dikatakan bahwa mengonsumsi gula secara berlebihan dapat:
- Perubahan dalam berbagai sistem saraf dan proses molekuler di otak, yang pada akhirnya mempengaruhi perilaku.
- Memberikan sensasi senang yang mungkin mengatasi stress sehari-hari.
- Menyebabkan kecanduan, konsumsi gula berlebihan memicu keinginan untuk mengonsumsi gula secara terus menerus.
Rekomendasi Konsumsi Gula
Batas maksimum konsumsi gula sehari-hari perorang berdasarkan Kemenkes RI yaitu sebanyak 50gram atau setara dengan 4 sendok makan gula. Gula biasanya sudah terkandung di dalam bahan pangan yang kita konsumsi, dan ada juga yang ditambahkan secara langsung seperti gula pada makanan dan minuman kita.
Bagi penulis sendiri, yang paling berpengaruh terhadap timbulnya dampak buruk gula dalam darah yaitu gula yang ditambahkan pada pangan yang akan kita konsumsi, hal ini sebenarnya dapat kita atur jumlahnya sesuai anjuran.
Terutama ketika kita terlalu banyak minum-minuman manis, seperti es teh manis setelah makan nasi, serta minuman instan lainnya seperti boba, thai tea, dan lain-lain. Secara tidak langsung gula akan sangat cepat diserap ke dalam darah.
Gula sebernarnya sudah cukup pada nasi, sayur dan buah yang kita konsumsi pada jumlah yang wajar. Di dalamnya juga terdapat serat yang baik bagi pencernaan kita. Penting bagi kita berpikir lagi ketika akan meminum-minuman manis dan makan kue manis lainnya yang sebenarnya tidak perlu bagi kita.
Simpulan
Gula adalah karbohidrat sederhana yang dapat diserap secara cepat ke dalam aliran darah. Gula memang dapat menjadi sumer energi bagi kita, namun akan dapat memberikan efek buruk jika dikonsumsi secara berlebihan. Penting bagi kita untuk menghitung jumlah gula yang kita konsumsi, mengikuti anjuran dari kemenkes RI.
Demikianlah penjelasan penulis terkait gula, lebih dan kurang penulis mohon maaf. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.