Allergen Pada Pangan

Allergen adalah senyawa yang terkandung di dalam suatu bahan pangan yangmana dapat mengakibatkan terjadinya alergi seperti bersin-bersin, gatal-gatal kemerahan, pilek dan mata berair. Sedangkan alergi adalah reaksi imun yang ditimbulkan setelah tubuh terpapar makanan tertentu(Immunology of North America, 2012).
Dalam beberapa tahun terakhir, prevalensi alergi pangan telah meningkat secara signifikan di berbagai belahan dunia. Berdasarkan data penelitian dikatakan bahwa sekitar 4% orang mengalami alergi pangan.
Pengetahuan terkait allergen yang terkandung dalam bahan pangan perlu kita dapati karena akan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Juga tidak semua bahan pangan merupakan allergen, sehingga kita perlu mengenalinya. Pada artikel ini akan dibahas terkait allergen pada bahan pangan.
Jenis-Jenis Alergi Pangan
Alergi pangan dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan jenis makanan yang menyebabkan reaksi, yaitu sebagai berikut:
- Alergi terhadap makanan umum: Hal ini termasuk alergi terhadap kacang, susu, sapi, telur dan gandum.
- Alergi terhadap makanan laut: Ikan dan kerang, seperti udang, kepiting, dan lobster adalah alergen umum yang biasanya ditemukan di pesisir.
- Alergi terhadap bahan tambahan pangan: Beberapa orang juga terkadang alergi terhadap bahan kimia seperti sulfit dan pewarna makanan.
Gejala Alergi Pangan
Gejala alergi pangan dapat bervariasi dari ringan hingga berat, dan dapat muncul setelah beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang menyebabkan alergi. Gejala umum meliputi:
- Gatal-gatal dan ruam kulit
- Bengkak pada bibir, lidah dan tenggorokan
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Mual, muntah, dan diare.
Reaksi yang paling serius dikenal sebagai anafilaksis, hal ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan memerlukan perhatian medis segera.
Penyebab Alergi Pangan

Berdasarkan Madhan et al. (2012), dikatakan bahwa allergen adalah protein asing atau glikoprotein yang menjadi target respon antibodi IgE pada manusia. Alergi pangan ini muncul ketika sistem imun keliru mengenali protein dalam makanan dan menganggapnya sebagai ancaman.
Respon alergi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, termasuk genetika dan lingkungan. Jika seseorang memiliki riwayat alergi dalam keluarganya, maka kemungkinan untuk mengambangkan alergi pangan juga meningkat.
Diagnosa Alergi Pangan
Diagnosa alergi pangan biasanya melibatkan kombinasi riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes alergi. Berikut beberapa metode uji alergen yang umum digunakan meliputi:
- Tes Kulit: Dalam tes ini, sejumlah kecil alergen potensial dikenakan pada kulit melalui tusukan atau goresan. Jika kulit bereaksi misal munculnya kemerahan atau bengkak, ini mengindikasikan alergi.
- Tes Darah: Tes ini mengukur kadar antibodi IgE spesifik terhadap alergen tertentu di dalam darah. Hal ini membantu menentukan reaksi sistem imun terhadap makanan tertentu.
- Uji Provokasi Oral: Dalam pengujian ini, pasien diberikan makanan dalam jumlah sedikit dan meningkat secara bertahap di bawah pengawasan medis. Metode ini ppaling akurat, namun beresiko, sehingga perlu di bawah pengawasan medis.
Pencegahan Alergi Pangan

Pencegahan terhadap proses timbulnya reaksi ini adalah dengan beberapa tahap berikut:
- Menghindari makanan yang dapat memicu reaksi: Disarankan untuk membaca label makanan dan menanyakan bahan makanan ketika makan di luar..
- Membaca label dengan cermat: Sekarang banyak produk makanan yang mencantumkan informasi tentang alergen potensial.
- Penggunaan obat-obatan yang sesuai: Antihistamin dapat digunakan untuk meredakan gejala ringan, sedangkan epinefrin harus selalu tersedia untuk kasus anafilaksis.
Kiat Untuk Menghadapi Alergi Pangan
Menghadapi alergi pangan memerlukan kewaspadaan dan kesiapan sebagai berikut:
- Buatlah daftar makanan yang siap konsumsi.
- Edukasi diri dan orang-orang terdekat mengenai kondisi ini.
- Siapkan rencana saat makan di luar, bila perlu bawa makanan sendiri dari rumah.
Simpulan
Pentingnya kesadaran tentang alergen panga tidak bisa diremehkan. Dengan pengetahuan yang tepat dan persiapan yang baik, individu yang mengalami alergi pangan dapat menjalani kehidupan yang aman dan sehat. Mari kita lebih peduli dan waspada terhadap mereka yang memiliki alergi pangan, serta membantu menciptakan lingkungan yang aman bagi semua.