5 Perbedaan Asam Lemak Tak Jenuh dan Asam Lemak Jenuh
Hallo selamat pagi semuanya! pasti dari kita sudah tidak asing dengan kata Asam lemak tak jenuh dan Asam lemak jenuh. Hal ini biasanya sering kita dengar ketika kita mengonsumsi gorengan. Mengonsumsi Asam lemak jenuh dan tak jenuh ini erat kaitannya dengan kesehatan kita.
Tapi sebenarnya apasih asam lemak jenuh dan tak jenuh itu? Perbedaannya apa ya? Yang baik untuk kesehatan itu yang mana ya? Pada artikel kali ini penulis akan menjabarkan 5 hal yang menjadi pembeda antara asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Dimulai dari penjelasan terkait pengertian keduanya hingga perbedaannya berdasarkan point-point yang penulis pahami.
Definisi Lemak Jenuh dan Lemak Tak Jenuh
Lemak pada dasarnya terdiri dari komponen yaitu asam lemak dan gliserol. Hal ini diperoleh dari hasil hidrolisis lemak, minyak, dan senyawa lipid lainnya. Berdasarkan struktur kimianya, asam lemak pada lemak dibedakan menjadi asam lemak tanpa ikatan rangkap atau dikenal asam lemak jenuh (saturated fatty acid/SFA) dan asam lemak yang memiliki ikatan rangkap atau dikenal dengan asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids).
Cara mudah untuk mengingatnya yaitu, yang tanpa ikatan rangkap kita sebut saja jomblo sehingga jenuh dikarenakan sendirian, sedangkan yang berikatan rangkap itu tidak jenuh karena punya pasangan eaa:).
Asam lemak tak jenuh ini terbagi lagi menjadi 2 yaitu PUFA(Poly Unsaturated Fatty Acid/Asam lemak tak jenuh jamak) dan MUFA(Mono Unsaturated Fatty Acid/Asam lemak tak jenuh tunggal).
PUFA adalah asam lemak yang hanya memiliki 1 ikatan rangkap pada atom karbon tergolong memiliki ikatan rantai yang panjang. Sedangkan MUFA adalah asam lemak yang memiliki lebih dari 1 ikatan rangkap pada atom karbon.
5 Perbedaan Asam Lemak Tak Jenuh dan Asam Lemak Jenuh
Berikut 5 titik perbedaan asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh:
- Struktur kimianya. Asam lemak tak jenuh memiliki setidaknya 1 ikatan rangkap antar atom karbon dalam rantai karbon mereka sehingga terdapat sudut pada ikatan rangkap ini yang memberikan fleksibilitas dan kelekatan molekul. Sedangkan asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap sehingga molekulnya lurus dan strukturnya lebih padat.
- Kepekaan terhadap oksidasi dan pembentukan radikal bebas. Asam lemak tak jenuh cenderung lebih peka terhadap oksidasi dan pembentukan radikal bebas dibandingkan dengan asam lemak jenuh, hal ini dikarenakan ikatan rangkapnya yanag ganda(Sartika et al. 2008).
- Efek dominan terhadap peningkatan kolesterol total dan K-LDL. Asam lemak jenuh cenderung lebih memiliki efek dominan terhadap peningkatan kadar kolesterol total dan K-LDL dibandingkan dengan asam lemak tak jenuh (Muller et al. 2003).
- Sumber makanan. Asam lemak jenuh banyak ditemukan pada lemak hewani dan minyak kelapa, minyak kelapa sawit, atau minyak lainnya yang sudah digunakan untuk menggoreng atau sering disebut sebagai minyak jelantah meskipun pada awalnya minyak ini merupakan asam lemak tak jenuh. Sedangkan asam lemak tak jenuh banyak ditemukan pada minyak kedelai, minyak zaitun, minyak kanola, minyak biji kapas, dan minyak kacang tanah.
- Sifat fisik pada suhu kamar. Asam lemak tak jenuh cenderung berbentuk cair pada suhu kamar karena sudut-sudut pada sekitaran ikatan rangkapnya memberikan fleksibilitas. Sedangkan asam lemak jenuh biasanya berbentuk padat pada suhu kamar karena struktur lurusnya.
Simpulan
Asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh itu memiliki 5 perbedaan. Perbedaan ini didasarkan pada struktur kimianya, kepekaan terhadap oksidasi dan pembentukan radikal bebas, efeknya terhadap peningkatan kolesterol, sumber makanan, dan sifat fisiknya pada suhu kamar.
Demikianlah penjelasan yang dapat penulis sampaikan terkait perbedaan asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Lebih dan kurang penulis mohon maaf, kepada Allah penulis mohon ampun. Terima kasih atas perhatiannya:)).