Mengenal Kue Bay Tat Makanan Tradisional Khas Bengkulu


Gambar Kue Bay Tat Makanan Khas Bengkulu (Sumber gambar: pribadi penulis)
Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan kekayaan kulinernya, ini mencerminkan keanekaragaman budaya dan kekayaan alamnya. Setiap daerah memiliki ciri kuliner tersendiri yang mencerminkan sejarah, budaya, dan kebiasaan masyarakat setempat.
Begitu pula dengan Bengkulu, salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kuliner khas yang sayang untuk dilewatkan, termasuk masakan tradisional seperti Kue Bay tat.
Kue Bay tat merupakan kue tradisional khas provinsi Bengkulu yang sering disajikan dalam acara-acara masyarakat di wilayah Bengkulu (Faryantoni et al. (2015)). Kue Bay tat biasanya berbentuk bulat atau persegi dan dipanggang dengan cara memanggang adonan di dalam oven. Bay tat mempunyai berbagai macam ukuran, namun pada umumnya Bay tat mempunyai dimensi 15 x 15 x 3 cm.
Kue ini disukai banyak orang karena teksturnya yang lembut dan sedikit renyah, aromanya yang harum, rasa manis dengan isian selai nanas yang nikmat serta rasa santan yang nikmat (Dewantara 2020). Kue ini sering disantap sebagai camilan di acara-acara khusus atau sebagai santapan sehari-hari. Tak hanya rasanya yang nikmat, kue Bay tat juga memiliki makna budaya yang mendalam sehingga menjadikannya lebih dari sekedar sajian biasa.
Sejarah dan Asal Usul Kue Bay tat
Untuk memahami keunikan dan makna Kue Bay tat, kita harus menengok ke belakang dan mempelajari asal usul serta sejarahnya. Sayangnya, belum ada sumber informasi akurat yang mengungkap kapan kue Bay tat pertama kali dibuat atau siapa yang menciptakannya. Namun kue ini diyakini sudah ada sejak bertahun-tahun dan diwariskan secara turun temurun.
Bengkulu yang merupakan daerah kaya akan hasil pertanian mempunyai kontribusi yang besar dalam pengembangan Kue Bay tat. Tepung terigu, santan, dan gula pasir sebagai bahan utama dalam pembuatan kue bay tat merupakan hasil alam yang melimpah di wilayah ini.
Bahan Pembuatan Kue Bay tat
Bahan pembuatan kue bay tat meliputi tepung terigu, santan, gula, telur, margarin, soda kue, vanila, dan selai nanas.
Tepung yang digunakan untuk membuat kue ini merupakan jenis tepung dengan kandungan protein sedang, sangat cocok untuk membuat kue, kue sus, kue kukus, dll.
Santan yang digunakan adalah santan murni yang diambil dari buah kelapa, sudah tua dan segar, tanpa penambahan air selama proses pengepresan.
Untuk menambah rasa manis pada Bay tat, orang menambahkan gula ke dalam adonan.Bahan pendukung lainnya antara lain soda kue sebagai pengembang dan vanila sebagai pemberi aroma harum pada kue (Dewantara 2020).
Proses Pembuatan Kue Bay Tat

Sebelum membuat kue Bay tat, perlu dilakukan persiapan seperti menyiapkan alat masak, menyiapkan bahan, dan menimbang bahan.
Penimbangan bahan harus dilakukan dengan hati-hati sesuai resep yang digunakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam menentukan jumlah atau takaran bahan yang digunakan. Ketelitian dalam menimbang bahan merupakan hal yang penting karena kualitas Kue Bay Tat sangat bergantung pada takaran bahannya.
Proses pembuatan Kue Bay tat terdiri dari tahap pencampuran dan pemanasan untuk membuat adonan cair, tahap pembuatan adonan utama, tahap pencampuran, tahap pembentukan, dan pengovenan. Tahap detailnya yaitu sebagai berikut,
Tahap pembuatan adonan cair:
- Pemanasan santan hingga mendidih
- Gula dan margarin dimasukkan ke dalam santan yang sudah mendidih
- Jika santan, gula, dan margarin tercampur rata lalu didinginkan terlebih dahulu.
- Selanjutnya, jika sudah turun suhunya ke suhu normal dicampurkan putih dan kuning telur yang sudah dikocok.
- Jika sudah merata, terakhir masukan vanili lalu aduk kembali hingga tercampur rata.
Pada tahap selanjutnya, pembuatan adonan utama:
- Campurkan tepung terigu dan soda kue.
- Sedikit demi sedikit adonan utama dimasukkan ke dalam adonan cair dan diaduk hingga adonan tercampur, mengental, dan menjadi adonan yang padat.
- Tahap selanjutnya adonan dicetak di dalam piring lalu diberi selai dan dihias.
- Terakhir, adonan dimasukkan ke dalam oven yang sudah dipanaskan terlebih dahulu lalu pengovenan dilakukan dengan suhu 150-175°C selama ±10 menit (Faryantoni et al. 2015).
Hasilnya adalah kue yang renyah di luar namun lembut di dalam. Kue Bay tat siap dinikmati sebagai camilan atau hidangan penutup yang lezat.
Rasa dan Presentasi Kue Bay tat
Kue Bay tat memiliki rasa manis yang ringan dan aroma santan yang khas. Rasa manisnya yang tidak terlalu dominan membuat kue ini cocok untuk semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Tekstur kuenya yang renyah dan ringan di luar namun lembut di dalam membuatnya sangat menggugah selera. Lezatnya rasa Kue Bay tat akan terus terasa di ujung lidah, mengundang kita untuk mencicipinya lebih banyak lagi.
Kue Bay tat juga mempunyai nilai estetika yang menarik. Bentuknya yang sederhana namun cantik, dengan warna keemasan yang seragam di seluruh permukaannya, memberikan daya tarik visual pada kue ini yang menambah nafsu makan.
Secara tradisional, kue Bay tat sering disajikan pada saat acara-acara khusus seperti pernikahan, khitanan atau acara adat lainnya. Kehadirannya di setiap acara spesial menambah nilai dan rasa keakraban dengan momen tersebut.
Signifikansi budaya dan sejarah
Kue Bay tat tidak hanya enak, tetapi juga mengandung makna simbolis yang mendalam dalam budaya Bengkulu. Penyajiannya pada acara-acara tertentu menunjukkan betapa pentingnya kue ini dalam kehidupan masyarakat Bengkulu. Tak hanya sekedar camilan, Kue Bay tat juga menjadi simbol kehangatan dan kegembiraan di momen-momen penting.
Selain aspek simbolisnya, Kue Bay tat juga mencerminkan sejarah dan tradisi masyarakat Bengkulu. Pengolahan dan bahan-bahannya mencerminkan kearifan lokal yang diwariskan nenek moyang. Memahami dan melestarikan kue ini adalah salah satu cara untuk terhubung dengan akar budaya masyarakat Bengkulu.
Melestarikan warisan kuliner
Di era modern yang semakin mendominasi makanan cepat saji dan makanan impor, melestarikan warisan kuliner tradisional menjadi sebuah tugas yang mendesak. Kue Bay tat merupakan salah satu kekayaan kuliner Indonesia yang perlu dilestarikan.
Caranya melestarikan warisan kuliner seperti ini adalah dengan memasak di rumah, berbagi resep dengan orang lain, atau mendukung produsen lokal yang masih memproduksi masakan tradisional. Sebagai individu, kita dapat berperan dalam melestarikan masakan tradisional dengan mencari tahu lebih banyak tentangnya, memasaknya bersama keluarga, dan berbagi keunikan dan makna dari setiap hidangan tradisional. Hal ini membantu menjaga warisan kuliner kita, sekaligus menghargai dan menghormatinya.
Simpulan
Kue bay tat adalah makanan tradisional khas Bengkulu yang telah ada sejak bertahun-tahun yang lalu dan diwariskan secara turun menurun. Bahan pembuatan kue ini mudah ditemui di daerah Bengkulu. Kita dapat membantu melestarikan kue ini dalam rangka menjaga warisan kuliner tradisional yang ada di Indonesia dengan cara mempelajarinya dan mengajarkannya.
Demikianlah penjelasan penulis terkait kue bay tat. Lebih dan kurangnya penulis mohon maaf. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.